7. Break Even Point



Pengertian Break Even Point

           Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada penjualan. Analisis break even sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan.

Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus ini untuk mengetahui: 
  - Hubungan antara penjualan, biaya, dan laba
  - Struktur biaya tetap dan variable
  - Kemampuan perusahaan memberikan margin unutk menutupi biaya tetap
  - Kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi
Selanjutnya, dengan adanya analisis titik impas tersebut akan sangat membantu manajer dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga manajer dapat mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang diharapkan melalui penentuan
·         harga jual persatuan,
·         produksi minimal,
·         pendesainan produk, dan lainnya

Dalam penentuan titik impas  perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
·         Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode
·         Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan
·         Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun biaya variable.

B .Penjelasan break even point

         Teknik break even poin analysis atau cost volume profit analysis sering digunakan dalam menganalisis keuangan perusahaan. Model ini mencoba mencari dan menganalisis aspek hubungan antara besarnya investasi dan besarnya volume rupiah yang diperlukan untuk mencapai tingkat laba tertentu. 
Dalam perusahaan peranan penjualan sudah jelas yaitu sebagai “generating income” yaitu sumber pembentukan laba. Kita menginginkan agar penjualan dapat menutupi biaya total yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variable.
       
 Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan. Beroperasi atau tidak, biaya ini harus dikeluarkan, misalnya biaya penyusutan, biaya sewa, biaya gaji, dan lain lain. Sebaliknya semakin banyak volume kegiatan atau produksi semakin rendah biaya per unit biaya variable adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada volume kegiatan. Jika ada kegiatan pasti ada biaya variable ini. Semakin banyak volume kegiatan maka semakin banyak biaya variable. Namun biaya per unit relative sama. Misalnya biaya bahan, gaji tenaga kerja langsung, komisi penjualan, dll. Pengetahuan terhadap biaya inisangat penting dalam melakukan analisis break even.
           Break even berarti suatu keadaan dimana perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi, artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi itu dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan. Total biaya( biaya tetap dan biaya variable) sama dengan total penjualan, sehingga tidak terjadi laba dan juga kerugian.

Asumsi-asumsi:
1.      Analisis titik impas digunakan untuk analisis jangka pendek
2.      Biaya dikelompokkan menjadi 2:
            a.   Biaya tetap
            b.   Biaya variable : gambarannya apabila jumlah produksi berubah maka biaya juga berubah
            Misal : Tukang gorengan
            Biaya tetapnya : kuali, sendok, kompor, tabung gas
            Biaya variabelnya : minyak goring, tepung, gas, dll.
3.      Jumlah yang diproduksi = jumlah yang dijual
TC = AC x Q
TR = P x Q

TC            : Total Cost
TR            : Total Revenue
AC           : Average Cost
ATC          : Average Total Cost

4.      Harga jual per unit tetap
5.      Bauran penjualan tetap pada kasus multiproduk

 
  BEP       : 1. Berdasarkan jumlah barang yang diproduksi (unit)
                  2. Berdasarkan harga penjualannya (Rp)

1.      BEP (Q) atau BEP berdasarkan jumlah barang yang diproduksi (unit)
=  FC 
   P - V
Ket          
FC            : Fixed Cost/biaya tetap
P              : Harga
VC            : Variable Cost/biaya variable

Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar  300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per unit 100. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!

BEP (Q)   =    FC   
                                P – V
                                = 300.000
                                100 - 40
                                = 5.000 unit
atau
P- V         = contribution margin = 100 – 40 = 60
BEP (Q)   =                  FC                    
                                    Contribution margin
                                = 300.000
                                60
                                = 5.000 unit
2.      BEP (P) atau berdasarkan harga penjualannya (Rp)
=        FC     
     1 – TVC
                     S
Ket
Sales (S) atau volume penjualan = P x Q
Total Variable Cost (TVC)       = VC x Q

Dari soal yang sama diatas:
Sales (S) atau volume penjualan = P x Q  = 100 x 10.000 = 1.000.000
Total Variable Cost (TVC)       = VC x Q = 40 x 10.000 = 400.000

BEP (Rp)                 =        FC       
                                   1 – TVC
                                       S
                             
                               =    300.000   
                                  1 – 400.000
                                     1.000.000
                               
                               = 500.000

BEP (Q)   = BEP (Rp)
                                  P
                                = 500.000
                                  100
                                = 5.000

Contribution margin ratio                         = 1–  400.000  = 0,6               
   Atau contribution to fixed cost                        1.000.000

Setiap perubahan penjualan akan menyebabkan setiap perubahan terhadap fixed cost sebesar 0,6
atau 60%

*** Margin of Safety : angka yg menunjukkan jarak antara penjualan yang direncanakan atau budget sales dengan penjualan break even.
= penj. yg direncanakan – penj. Pada BEP x 100%
                  Penj. yg direncanakan
= 1.000.000 – 500.000 x 100%
                1.000.000
= 50%

Efek Penambahan Faktor Terhadap BEP
     A.   Harga jual
         1.  Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar  300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per
           unit naik dari 100 menjadi 160. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!
Jawab:
BEP (Q)           = 300.000 = 300.000
                                                160 – 40       120
                                                = 2.500 unit

BEP (Rp)         =    300.000     
                                 1 –  400.000
                                       1.600.000
                                                 
                             = 400.000
    Bila harga jual dinaikkan maka BEP-nya akan turun

          2. Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar  300.000. Biaya variabel per unit 40. Harga jual per
          unit turun dari 100 menjadi 80. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q)!

Jawab:
BEP (Q)           = 300.000 = 300.000
                                                80 – 40       40
                                                = 7.500 unit

BEP (Rp) =    300.000    
                              1 –  400.000
                                     800.000
                           
                           = 600.000
    
     B.  Biaya Tetap
     1.   Ada Ada tambahan biaya tetap Rp 100.000 (300.000 + 100.000)
Memperbesar kapasitas produksi dari 10.000 unit – 15.000 unit
Biaya variabel per unit 40.
Harga jual per unit 100 – 90. Berapa BEP nya?

Jawab:
BEP (Q)           = 400.000 = 400.000
                                                90 – 40           40
                                              
                                            = 8.000 unit

BEP (Rp) =    400.000    
                                                1 –  600.000
                                                1.350.000
                                                = 727.000
C.     Sales Mix
Contoh soal:
Perusahaan memproduksi lebih dari satu produk
Sales = TR = Total Revenue = P. Q

Keterangan
Produk
Total
A
B
Sales
200.000
200.000
400.000
Q/unit
20.000
8.000

VC
60% x 200.000 = 120.000
40% x 200.000 = 80.000
200.000
FC
40.000
80.000
120.000
TC = VC + FC
160.000
160.000
320.000
Laba = S – TC
40.000
40.000
80.000(untung)

Jawab:
Sales mix                 = A : B = 200.000 : 200.000 = 1 : 1
Produk mix = A : B =    20.000 :    80.000 = 2,5 : 1



BEPtotal (Rp)                =     FC         
                                        1 – TVC
                                               S
                    
                      =    120.000
                                     1 –  200.000
                                            400.000
                               
                                  = 120.000/0,5
                                  = 240.000

Sales Produk A                        = ½ x 240.000
                                                = 120.000
TR                                            = P. Q                                
                                                = P . 20.000
P                                              = 120.000/20.000
                                                = 6

 Sales Produk B                       = ½ x 240.000
                                                = 120.000
TR                                            = P. Q                                   
                                                = P . 8.000
P                                              = 120.000/8.000
                                                = 15

Referensi :

http://retnarindayani.blogspot.com/2013/01/break-event-point-analisis-titik-impas.html
http://strategiusaha.com/menghitung-bep-dan-strategi-harga/
http://devianggraenigundar.blogspot.com/2013/12/tugas-9-pengantar-bisnis.html

Tidak ada komentar