6. Masalah Persediaan Barang Dagang
MASALAH PERSEDIAAN BARANG
Persediaan
adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau
untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka
perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki
persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan
yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan
barang jadi (siap untuk dijual).
Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal
yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan
dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian
persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun
neraca.
Dalam
perhitungan Rugi/Laba nilai persediaan (awal & akhir) mempengaruhi besarnya
Harga Pokok Penjualan (HPP).
HPP =
PERSEDIAAN AWAL+PEMBELIAN BERSIH– PERSEDIAAN AKHIR
Untuk
mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan, terdapat 2
metode sebagai berikut :
1. Metode
Pisik/Periodik (Periodik/Phisical Inventory System)
Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode
akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi
persediaan, dicatat masing-masing dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut:
Pembelian , Retur pembelian , Penjualan dan Retur penjualan.
PERIODE
AWAL
Perobahan
persediaan (Harga Pokok)
|
999,999.99
|
|
Persediaan
|
999,999.99
|
PEMBELIAN
Pembelian
(Harga Pokok)
|
999,999.99
|
|
Ppn
|
999,999.99
|
|
Utang /
Kas
|
999,999.99
|
PENJUALAN
Piutang/
Kas /Bank
|
999,999.99
|
|
Penjualan
|
999,999.99
|
|
Ppn
|
999,999.99
|
AKHIR
PERIODE
Persediaan
|
999,999.99
|
|
Perubahan
Persediaan (Harga Pokok)
|
999,999.99
|
Untuk mendapatkan nilai persediaan secara periodik dilakukan perhitungan fisik
(Stock Opname). Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena secara jelas tidak
mendukung integrasi system dimana, sepanjang peridode akuntansi berjalan tidak
tersedia data mengenai posisi persediaan. Hal ini menyebabkan data
bagian akuntansi kurang mendukung operasional. Laporan
neraca dan rugilaba tidak akan dapat dibuat sebelum nilai persediaan
diketahui.
2. Metode
Perpetual (Continual Inventory System)
Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan
setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan. Saldo perkiraan
persediaan akan menunjukan saldo persediaan yang sebenarnya. Dengan demikian
pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal penyesuaian.
Pencatatan transaksi kedalam perkiraan persediaan,
adalah berdasarkan harga pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun
penjualan. Metode ini akan menampilkan dapat menyediakan laporan neraca setiap
saat baik untuk di print_out maupun secara visual.
A. WAKTU
PEMBELIAN
Persediaan
|
999,999.99
|
|
Ppn
|
999,999.99
|
|
Utang/Kas/Bank
|
999,999.99
|
B. WAKTU
DISTRIBUSI (PEMAKAIAN)
Persediaan
barng dalam proses
|
999,999.99
|
|
Pesediaan
bahan baku
|
999,999.99
|
C. PENERIMAAN
HASIL PRODUKSI
Persediaan
barang Jadi
|
999,999.99
|
|
Persediaan
Dalam Proses
|
999,999.99
|
PENJUALAN
1. Harga
Jual
Piutang/Kas/Bank
|
999,999.99
|
|
Penjualan
|
999,999.99
|
|
Ppn
|
999,999.99
|
2. Harga
Pokok
Harga
Pokok Penjualan
|
999,999.99
|
|
Persediaan
Barang yang dijual
|
999,999.99
|
PENYESSUAIAN
AKHIR
1. JIKA
SALDO SEMENTARA < STOCK OPNAME
Koreksi
persediaan/Barang dalam proses
|
999,999.99
|
|
Koreksi
pemakaian bahan
|
999,999.99
|
2. JIKA
SALDO SEMENTARA > STOCK OPNAME
Koreksi
pemakaian Bahan
|
999,999.99
|
|
Persediaan/Barang
dalam prosess
|
999,999.99
|
Walaupun system perpetual menyediakan data persediaan secara terus menerus
namun tetap diperlukan perhitungan fisik yang berfugnsi untuk
mencocokan fisik dengan catatan buku.
Penilaian
Persediaan
Masalah-masalah
yang timbul dalam penilaian persediaan dalam satu periode adalah :
-
Menetapkan jumlah dan nilai persediaan yang sudah terjual / sudah menjadi
biaya.
-
Menentukan jumlah dan nilai persediaan yang belum terjual (yang harus
dilaporkan dineraca)
Harga
Pokok (Cost) dalam persediaan adalah semua pengeluaran-pengeluaran
langsung/tidak langsung yang timbul untuk perolehan penyiapan dan penempatan
agar persediaan tersebut dapat dijual.
Terdapat beberapa biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan persediaan antara lain harga beli, biaya-biaya pembelian, ongkos
angkut, pajak, asuransi, pergudangan dan lain-lain, namun harga pokok
barang biasanya hanya terdiri dari harga beli ditambah ongkos angkut sedangkan
biaya-biaya lain dicatat sebagai biaya dalam perkiraan tersendiri untuk periode
yang bersangkutan.
Referensi :
http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/02/persediaan/
thanks nice
BalasHapusobat bius
Obat Bius Power Sex
Obat Tidur Q Sleep
Obat Pembesar Penis Vimax Asli
Obat Kuat Sex
Obat Bius Hirup
Alat Bantu Sex Pria Dan Wanita
Obat Bius Chlorofil Spray
Obat Bius Serbuk
Obat Bius Fli Sex
Obat Tidur Sleeping Beauty
Obat Tidur Rohypnol