Translasi Mata Uang Asing (Akuntansi Internasional)
MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
Translasi
Mata Uang Asing
Disusun Oleh :
Nama : Wahyu Gunawan
NPM : 29213199
Kelas : 4EB03
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2017
Alasan Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah
proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan
gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional
perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang
asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata
uang asing, yaitu:
1. Mencatat
transaksi mata uang asing;
2. Memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3. Berkomunikasi
dengan peminat saham asing.
Latar Belakang dan Terminologi
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar
spot, pasar forward, atau pasar swap.
Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah
tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Kurs pada
pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang
telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar
forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat
palsu pasar forward.
Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif
Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk
mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
1. Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan.
2.
Kurs
historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama
kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3.
Kurs
rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis
atau saat ini.
Tipe dalam Penyesuaian Tukar-Menukar
A. Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
|
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang
Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh
terhadap arus kas
|
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan
dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan
nilai tukar dan diatur oleh kompetisi local
|
Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan
dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga Pasar
|
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan
mata uang local
|
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata
uang negara induk
|
Anggaran Biaya
|
Sering terjadi pada daerah local
|
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang
diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh
operasional local
|
Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung
pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
|
Internal Perusahaan
|
Jarang, tidak ekstensif
|
Sering kali dan transaksi yang ekstensif
|
B. Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar
(baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan
transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan
kejadian tunggal.
C. Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang
mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan
pendapatan.
Translasi Mata Uang Asing
1. Metode
Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai
tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan
utang asing.
2. Metode
Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda
mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata
uang asing.
a. Metode
Current-Noncurrent
Metode current-noncurrent, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat
itu dan utang lancar ditranslasikan kedalam mata uang induk perusahaan mereka
pada laporan keuangannya menggunakan kurs saat ini.
b. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini juga menggunakan skema
klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang
sesuai.Asset dan kewajiban moneter ditranlasikan dalam kurs saat ini.
c. Metode
Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi mata
uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihbitung; hal tersebut hanya
mengubah unut perhitungan saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing
neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan
penilaian actual.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi
mata uang asing, yaitu:
1. Penangguhan
Dikeluarkannya
penyesuaian translasi dari laba periode sekarang umumnya dianjurkan karena
penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan nilai
ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri
tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang local
yang dihasilkan dari entitas asing. Oleh karena itu, akan cenderung menyesatkan
jika memasukan penyesuaian seperti itu ke dalam laba sekarang. Berdasarkan
keadaan ini, penyesuaian translasi harus diakumulasi secara terpisah sebagai
bagian ekuitas konsolidasi.
2. Penangguhan
dan Amortisasi
Beberapa
pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan
amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait.
3. Penangguhan
Sebagian
Pilihan
ketiga dalam akuntansi ntuk keuntungan atau kerugian translasi adalah dengan
mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan
hanya setelah direalisasikan. Meskipun terdengar konservatif, penangguhan
keuntungan translasi semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap
mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4. Tidak Ada
Penangguhan
Pilihan
terakhir adalah untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi dalam laporan
laba rugi sesegera mungkin, pilihan ini memandang penangguhan dalam bentuk apa
pun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan.
Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi
translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1. Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi
mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting
Research Bulletin No.43.Pernyataan tersebut mengadvokasi metode
current-noncurrent.Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara
langsung terhadap pendapatan.Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada.Kerugiannya diakui dalam
pendapatan lancar.
2. 1965-1975
ARB No.43 memperoleh beberapa
pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent.Dalam keadaan khusus
persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis.Lebih jauh, translasi mata
uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
tersebut diperbolehkan setelah accounting principles board opinion No.6
dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi
mata uang asing lain bagi perusahaan dalam ARB No.43.
3. 1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode
pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial acccounting
Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini
secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS
dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementaraFAS No. 8
ternyata kontroversial.Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis,
banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan
perusahaan.
4. 1981-Sekarang
Pada
bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan
pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting
dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan statement of Financial
Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.
Gambaran Standar NO. 52/Standar Akuntansi
Internasional 21
Tujuan translasi mata uang asing
dalam FAS No.8 berbeda secara substansi dari FAS No.52 FAS No.8,
mengadopsi perspektif induk perusahaan dengan memberi syarat bahwa laporan
keuangan mata uang asing dipresentasikan jika seluruh transasi mengikuti mata
uang yang digunakan induk perusahaan. Lebih jauh, mata uang fungsional
menunjukkan pilihan metode translasi mata uang asing yang digunakan untuk
tujuan usaha gabungan dan disposisi keuntungan dan kerugian nilai tukar.
Translasi
saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur
kurs saat ini yang digunakan adalah:
a. Seluruh asset dan kewajiban asing
yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
b. Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi,
walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
c. Keuntungan dan kerugian
dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah.
Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi
hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan
tidak bernilai.
Translasi
saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
a. Aset dan kewajiban serta
nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan
modal ditranslasikan pada kurs historis.
b. Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item
yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban
depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
c. Keuntungan dan kerugian translasi
mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
Translasi
saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu
mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam
situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam
mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar
AS menggunakan metode kurs saat ini.
Permasalahan Perhitungan
Para pengguna akun gabungan harus
mengerti beberapa permasalahan jika mereka ingin menginterpretasikan dengan
tepat efek keuangan akibat translasi mata uang asing. Beberapa permasalahan
tersebut adalah:
1. Perspektif
Laporan
2. Harga
Perolehan
3. Konsep
Pendapatan
4. Laba
Terkelola
Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi
Hubungan terbalik antara tingkat
inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan
secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya
asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya.
SUMBER :
Frederick
D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 1 Edisi 6,
Penerbit: Salemba Empat
Post a Comment