PERTUMBUHAN DAN KEBIJAKAN EKONOMI

PERTUMBUHAN DAN KEBIJAKAN EKONOMI

A. TEORI PERTUMBUHAN ENDOGEN

Untuk memahami sepenuhnya proses pertumbuhan ekonomi, kita perlu keluar dari model Solow dan mengembangkan model-model yang menjelaskan kemajuan teknologi. Model-model ini disebut Teori Pertumbuhan Endogen (endogenous growth theory) Karena menolak asumsi model Solow tentang perubahan teknologi eksogen. Meskipun bidang teori pertumbuhan endogen sangat luas dan kadang-kadang kompleks, mari kita bahas sepintas riset modern ini.

Model Dasar
Untuk menggambarkan gagasan di belakang teori pertumbuhan endogen, kita mulai dengan fungsi produksi sederhana:
 Y=AK,

Dimana Y adalah output, K adalah persediaan modal, dan A adalah konstanta yang mengukur jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit modal. Lihatlah bahwa fungsi produksi ini tidak menunjukan muatan dari pengembalian modal dan kian menurun. Satu unit modal tambahan memproduksi unit output tambahan A, tanpa memerhitungkan berapa banyak modal disini. Keberadaan pengembalian modal yang kian menurun ini merupakan perbedaan penting antara modal pertumbuhan endogen Solow.
 Sekarang, mari kita lihat apa yang fungsi produksi ini katakana tentang pertumbuhan ekonomi ini. Seperti biasa,
 ∆K= sY-δK

Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan dalam persediaan modal (ΔK) sama dengan investasi (sY) kurang penyusutan (δK). Menggabungkan persamaan ini dengan fungsi produksi Y=AK, kita dapatkan                                                                       
ΔY/Y=ΔK/K=sA-δ

Persamaan ini menunjukan apa yang menentukan tingkat pertumbuhan output ΔY/Y. lihatlah, selama sA lebih besar δ, pendapatan perekonomian tumbuh selamanya, bahkan tanpa asumsi kemajuan teknologi eksogen.
             
Jadi, perubahan sederhana dalam fungsi produksi bisa membedakan secara dramatis prediksi tentang pertumbuhan ekonomi. Dalam model Solow, tabungan akan mendorong pertumbuhan untuk sementara, tetapi pengembalian modal yang kian menurun secara berangsur-angsur mendorong perekonomian mencapai kondisi mapan dimana pertumbuhan bergantung hanya pada kemajuan teknologi eksogen. Sebaliknya, dalam model pertumbuhan endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan.

B. KEBIJAKAN STABILISASI

Sebagian ekonom, memandang perekonomian sebagai tindak stabil secara inheren. Mereka berpendapat bahwa perekonomian sering mengalami goncangan pada penawaran agregat dan permintaan agregat. Kecuali jika para pembuat kebijakan moneter dan fiskal untuk menstabilkan perekonomian, goncangan ini akan menyebabkan fluktuasi yang tidak perlu dan tidak efisien dalam output, pengangguran, dan inflasi. Menurut pendapat popular, makroekonomi seharusnya “Meniru Angin, “Yang mendorong perekonomian ketika mogok dan memperlambat perekonomian ketika mesinnya terlalu panas (over heated).

Ekonom lain, memandang perekonomian secara alami stabil. Mereka menyalahkan kebijakan ekonomi yang buruk yang menimbulkan fluktuasi besar dan tidak efisien yang kadang-kadang kita alami. Mereka berpendapat bahwa kebijakan ekonomi seharusnya tidak berusaha “Menyetel” perekonomian. Akan lebih baik apabila, para pembuat kebijakan menyadari kemampuan mereka yang terbatas dan merasa puas jika mereka tidak melakukan sesuatu yang merugikan.
Apakah Kebijakan Seharusnya Aktif atau Pasif? 
Bagi banyak ekonom, masalah kebijakan pemerintah aktif adalah jelas dan sederhana. Resesi merupakan periode pengangguran tinggi, pendapatan rendah, dan meningkatnya tekanan ekonomi. Model permintaan agregat dan penawara agregat

menunjukan bagaimana goncangan terhadap perekonomian bisa menimbulkan resesi. Model tersebut juga menunjukan bagaimana kebijakan fiscal dan moneter bisa mencegah resesi dengan menanggapi goncangan ini. Para ekonom ini memandang adalah suatu pemborosan tidak menggunakan instrument kebijakan ini untuk menstabilkan perekonomian.
Ekonom lain bersikap kritis terhadap upaya pemerintah dalam menstabilkan perekonomia. Mereka berpendapat bahwa pemerintah seharusnya melakukan pendekatan lepas tangan terhadap kebijakan makroekonomi
\Lambannya Implementasi dan Dampak Kebijakan
Stabilisasi ekonomi akan mudah jika dampak kebijakan bersifat langsung. Membuat kebijakan sama seperti mengendarai. Para pembuat kebijakan dengan mudah menyesuaikan instrument mereka untuk menjaga perekonomian pada jalur yang diinginkan.

Namun demikian, membuat kebijakan ekonomi tidak persis sama seperti mengendarai mobil jika dibandingkan dengan pesawat. Mobil mengubah arah nyaris segera setelah ban kemudi diubah arahnya. Sebaliknya, pesawat mengubah jalur lama setelah pilot menyesuaikan kemudinya, dan sekali pesawat itu mulai berubah arahnya, ia akan terus dalam kondisi seperti itu lama setelah kemudi kembali normal. Pilot yang tidak berpengalaman cenderung terlalu jauh berbelok dan, setelah mengetahui kesalahannya, bertindak berlebihan dengan menggerakan kemudi terlalu jauh kearah yang berlawan. Lintasan pesawat bisa jadi tidak stabil, ketika pilot yang kurang berpengalaman itu menanggapi kesalahan sebelumnya dengan membuat koreksi yang semakin besar. 
Kelambanan dalam yang panjang adalah masalah sentral dengan menggunakan kebijakan fiskal untuk stabilisasi ekonomi. Hal ini terutama benar di
Amerika Serikat, ketika perubahan dalam pengeluaran atau pajak membutuhkan persetujuan presiden dan kongres. Proses legislative yang lambat dan tidak praktis sering kali menimbulkan penundaan, yang membuat kebijakan fiscal menjadi sarana yang tidak ampuh untuk menstablkan perekonomian. Kelambanan ini lebih pendek di Negara-negara dengan sistem parlementer, seperti Inggris, karena harta yang berkuasa sering kali dapat dengan cepat melakukan perubahan kebijakan.
Apakah Kebijakan Pertumbuhan  Seharusnya Dijalankan Menurut Aturan dan Kebijaksanaan ?                                             
Perdebatan tentang aturan lawan kebijaksanaan adalah berbeda dengan perdebatan tentang kebijakan aktif lawan kebijakan pasif. Kebijakan bisa dijalankan menurut aturan baik bersifat aktif maupun pasif. Misalnya, aturan kebijakan pasif bisa menspesifikasi pertumbuhan mapan dalam penawaran uang sebesar 3% pertahun. Aturan kebijakan aktif bisa menspesifikasi bahwa 
                    Pertumbuhan uang=3%+(tingkat pengangguran-6%)
Dibawah aturan ini penawaran uang tumbuh sebesar 3% jika tingkat pengangguran adalah 6%. Tapi untuk setiap angka persentasi yang melebihi tingkat pengangguran 6%, pertumbuhan uang meningkat sebesar angka persentase tambahan. Aturan ini berusaha menstabilisasi perekonomian dengan meningkatkan pertumbuhan uang ketika perekonomian mengalami resesi. 
Jika kita mengasumsikan bahwa kita bisa mempercayai para pembuat kebijakan, kebijaksanaan pada awalnya kelihatan lebih unggul dibanding aturan kebijakan baku. Kebijakan berdasarkan kebijaksanaan, pada dasarnya, bersifat fleksibel. Sepanjang para pembuat kebijakan adalah cerdas dan penuh kebajikan, sangat kecil alasan untuk menolak fleksibilitas mereka dalam menanggapi kondisi- kondisi yang sedang berubah.
Namun masalahnya adalah munculnya inkonsistensi waktu dari kebijakan. Dalam beberapa situasi, para pembuat kebijakan bisa mengumumkan kebijakan yang akan mereka jalankan untuk mempengaruhi ekspektasi para pengambil keputusan pribadi.

Tidak ada komentar